menu melayang

Rabu, 23 Desember 2020

Menyikapi Penempatan Dengan Bijak

Tangkapan layar, Bu Sri Mulyani Indrawati berdialog dengan wisudawan terbaik PKN STAN 2020, Rabu (14/10/2020).

Pengumuman penempatan instansi bagi mahasiswa PKN STAN lulusan tahun 2020 pada bulan November kemarin menjadi salah satu kabar yang paling menghebohkan diantara berbagai kabar yang beredar mengenai kampus. Hal tersebut dapat dimaklumi karena momen tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu momen yang sakral bagi mahasiswa PKN STAN selain momen-momen lainnya, seperti pengumuman kelulusan tiap semester, yudisium, dan wisuda.

Berbagai pihak pun bereaksi terhadap pengumuman tersebut, baik mahasiswa yang masih berkuliah maupun mahasiswa lulusan tahun 2020 itu sendiri. Reaksi yang muncul pun beragam, seperti rasa senang, syukur, heboh, bertanya-tanya, hingga rasa sedih, kesal, dan marah. Beragam reaksi tersebut kemudian diluapkan dalam berbagai bentuk, mulai dari diskusi pada grup-grup media sosial seperti Line atau Whatsapp hingga curhatan pada akun media sosial, baik melalui akun media sosial pribadi maupun melalui akun base menfess seperti akun twitter stanmenfess.

Diskusi-diskusi maupun curhatan-curhatan tersebut pun tak jarang malah mengarah ke hal-hal negatif, seperti terlalu mengagungkan atau meng”over glorify” kan suatu instansi dan merendahkan instansi yang lainnya, baik dari segi penghasilan, pekerjaan, maupun segi lainnya. Hal-hal negatif tersebut menurut hemat penulis dirasa sangat tidak bijak untuk dilakukan, terutama oleh mahasiswa PKN STAN yang setelah lulus akan ditempatkan dan bekerja pada instansi pemerintahan sebagai ASN yang bertugas mengayomi dan melayani masyarakat.

Lalu bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa PKN STAN dalam menyikapi penempatan secara bijak, terutama oleh mahasiswa yang baru saja ditempatkan? Menurut penulis, terdapat dua hal yang dapat dilakukan dalam menyikapi penempatan secara bijak.

Pertama, tidak perlu terlalu mengagungkan atau meng”over glorify” kan suatu instansi dan merendahkan instansi yang lainnya. Hal tersebut tidak perlu dilakukan karena setiap instansi sendiri mempunyai karakteristik serta kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Sebagai perumpamaan, terdapat instansi A dan instansi B. Instansi A sendiri memang terkenal dengan penghasilannya yang lebih besar dibandingkan instansi lainnya, termasuk instansi B. Akan tetapi, di instansi A sendiri untuk melanjutkan pendidikan memerlukan waktu yang lama dan persyaratan yang cukup rumit serta kantornya yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bandingkan dengan instansi B yang penghasilannya memang lebih kecil jika dibandingkan dengan instansi A tetapi untuk melanjutkan pendidikan memerlukan waktu yang lebih cepat dan persyaratan yang mudah dibandingkan dengan instansi A. Intinya, terdapat beberapa hal yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Kedua, fokus saja pada hal yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Bagi mahasiswa yang baru saja ditempatkan, fokus saja terhadap hal yang akan dilakukan dalam jangka waktu dekat setelah penempatan, seperti pemberkasan dan berkoordinasi dengan kantor dan mahasiswa lain yang ditempatkan pada instansi yang sama. Bagi mahasiswa yang masih berkuliah, fokus saja dulu pada pembelajaran di perkuliahan serta kegiatan-kegiatan postitif lainnya seperti mengikuti UKM, kepanitiaan, dan hal-hal positif lainnya.


Kontributor: Raihan Ryndaman Wachyudi

Related Post

Back to Top

Cari Artikel