Pengumuman penempatan instansi bagi mahasiswa PKN STAN lulusan tahun 2020 pada bulan November kemarin menjadi salah satu kabar yang paling menghebohkan diantara berbagai kabar yang beredar mengenai kampus. Hal tersebut dapat dimaklumi karena momen tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu momen yang sakral bagi mahasiswa PKN STAN selain momen-momen lainnya, seperti pengumuman kelulusan tiap semester, yudisium, dan wisuda.
Berbagai
pihak pun bereaksi terhadap pengumuman tersebut, baik mahasiswa yang masih berkuliah
maupun mahasiswa lulusan tahun 2020 itu sendiri. Reaksi yang muncul pun beragam,
seperti rasa senang, syukur, heboh, bertanya-tanya, hingga rasa sedih, kesal,
dan marah. Beragam reaksi tersebut kemudian diluapkan dalam berbagai bentuk,
mulai dari diskusi pada grup-grup media sosial seperti Line atau Whatsapp
hingga curhatan pada akun media sosial, baik melalui akun media sosial pribadi
maupun melalui akun base menfess seperti akun twitter stanmenfess.
Diskusi-diskusi
maupun curhatan-curhatan tersebut pun tak jarang malah mengarah ke hal-hal
negatif, seperti terlalu mengagungkan atau meng”over glorify” kan suatu
instansi dan merendahkan instansi yang lainnya, baik dari segi penghasilan, pekerjaan,
maupun segi lainnya. Hal-hal negatif tersebut menurut hemat penulis dirasa
sangat tidak bijak untuk dilakukan, terutama oleh mahasiswa PKN STAN yang
setelah lulus akan ditempatkan dan bekerja pada instansi pemerintahan sebagai
ASN yang bertugas mengayomi dan melayani masyarakat.
Lalu
bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa PKN STAN dalam
menyikapi penempatan secara bijak, terutama oleh mahasiswa yang baru saja
ditempatkan? Menurut penulis, terdapat dua hal yang dapat dilakukan dalam
menyikapi penempatan secara bijak.
Pertama,
tidak perlu terlalu mengagungkan atau meng”over glorify” kan suatu
instansi dan merendahkan instansi yang lainnya. Hal tersebut tidak perlu
dilakukan karena setiap instansi sendiri mempunyai karakteristik serta
kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Sebagai perumpamaan, terdapat
instansi A dan instansi B. Instansi A sendiri memang terkenal dengan
penghasilannya yang lebih besar dibandingkan instansi lainnya, termasuk
instansi B. Akan tetapi, di instansi A sendiri untuk melanjutkan pendidikan
memerlukan waktu yang lama dan persyaratan yang cukup rumit serta kantornya
yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bandingkan dengan instansi B
yang penghasilannya memang lebih kecil jika dibandingkan dengan instansi A
tetapi untuk melanjutkan pendidikan memerlukan waktu yang lebih cepat dan
persyaratan yang mudah dibandingkan dengan instansi A. Intinya, terdapat
beberapa hal yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Kedua,
fokus saja pada hal yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Bagi mahasiswa yang
baru saja ditempatkan, fokus saja terhadap hal yang akan dilakukan dalam jangka
waktu dekat setelah penempatan, seperti pemberkasan dan berkoordinasi dengan
kantor dan mahasiswa lain yang ditempatkan pada instansi yang sama. Bagi
mahasiswa yang masih berkuliah, fokus saja dulu pada pembelajaran di
perkuliahan serta kegiatan-kegiatan postitif lainnya seperti mengikuti UKM,
kepanitiaan, dan hal-hal positif lainnya.
Kontributor: Raihan Ryndaman Wachyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar