Pemilihan
raya (Pemira) selalu menjadi momen penting untuk menentukan arah organisasi
kemahasiswaan. Antusiasme pemilihan raya semakin meningkat setelah nomor urut
bagi setiap pasangan calon diumumkan. Di tengah berbagai dinamika kampus, Akbar dan Awan bersinergi untuk
maju sebagai pasangan calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa
dengan nomor urut tiga. Mereka hadir tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi tokoh
perwakilan suara mahasiswa yang selama ini merasa belum sepenuhnya didengar.
Keputusan
Akbar dan Awan untuk maju bersumber dari keresahan terhadap lembaga, sebuah
sentimen yang mereka yakini juga dirasakan oleh banyak mahasiswa. Mereka
memandang diri mereka satu suara dan satu visi yang juga didorong oleh
teman-teman untuk memperjuangkan hak dan kewenangan lembaga yang pantas
didapatkan oleh mahasiswa. Pengalaman
keduanya di BEM menunjukkan adanya harapan besar dari mahasiswa untuk
mewujudkan perubahan. Oleh karena itu, majunya mereka dalam Pemira adalah
kontribusi nyata untuk menyuarakan pendapat dan merealisasikan perubahan.
Visi utama Akbar dan Awan berangkat
dari kesenjangan antara ekspektasi mahasiswa terhadap lembaga dan realita yang
ada di lapangan. Dengan menjadikan BEM sebagai ruang gerak kolektif yang
responsif, inklusif, dan progresif, Akbar dan
Awan ingin memastikan bahwa setiap keluhan maupun kebutuhan mahasiswa tidak
hanya didengar, tetapi benar-benar ditindaklanjuti. Mereka memandang perlunya wadah aspirasi yang
terintegrasi di PKN STAN sehingga seluruh suara mahasiswa tercatat rapi,
dipantau prosesnya, dan menghasilkan keputusan yang lebih transparan.
Misi yang mereka usung menjadi langkah nyata dari visi tersebut. Mereka menekankan pentingnya layanan
advokasi yang cepat dan terstruktur agar setiap aspirasi terdata dan dikawal
hingga selesai. Pengumpulan
aspirasi dan perundingan sekaligus filtrasi aspirasi dari lingkup
terkecil kelas bersambung dengan
Badan Angkatan, BEM, BLM, BAM, dan ormawa yang pada akhirnya aspirasi tersebut
bisa didengar sampai puncak oleh Direktur PKN STAN. Ini didukung dengan
kajian data dan argumen yang kuat. Harapannya realisasi nyata pihak kampus
mendengarkan mahasiswa bisa seutuhnya terjadi.
Selain itu, mereka mendorong kolaborasi
strategis dengan seluruh ormawa untuk membuka peluang kemandirian finansial sehingga organisasi mahasiswa tidak hanya bergantung pada
dana kelembagaan. Dengan pendekatan ini, ormawa dapat lebih fleksibel dan
inovatif dalam menjalankan program, sekaligus memperkuat ekosistem
kemahasiswaan yang berkelanjutan. Direalisasikan melalui akan adanya Kementerian Ekonomi Kreatif di BEM,
yang mendampingi serta monitoring pendanaan dan bisnis setiap ormawa.
Akbar dan Awan memaparkan harapan untuk
Pemira tahun ini bisa berjalan dengan damai, adil, dan jujur. Apapun pilihannya
mahasiswa bisa saling menghargai, tanpa ada gesekan yang berarti. Berlanjut
untuk PKN STAN diharapkan bisa lebih mendengarkan mahasiswa. Tak cukup hanya audiensi terbuka, pihak kampus bisa
mempublikasikan draft kebijakan yang bisa diakses mahasiswa dan nantinya
mahasiswa merumuskan kajian supaya pihak kampus lebih memahami terkait adanya
aturan dan harapan yang sebenarnya dari sisi mahasiswa. PKN STAN juga
diharapkan lebih meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada lebih
optimal. Terakhir harapan untuk mahasiswa, diharapkan memantik keberanian dalam
menyuarakan pendapatnya tanpa harus ragu selagi argumentasi tersebut membawa
arah kebaikan dan perubahan baik bagi kampus tercinta.
Pemira, momentum yang selalu ditunggu mahasiswa sudah semakin dekat. Pasangan calon nomor urut tiga, Akbar dan Awan hadir sebagai tokoh perwakilan suara mahasiswa. Keresahan terhadap lembaga menjadi tunas pencetus majunya paslon ini. Direpresentasikan melalui visi mereka untuk menjadikan keluhan dan kebutuhan mahasiswa ditindaklanjuti. Langkah nyata dituangkan melalui misi menciptakan advokasi yang cepat dan terstruktur serta kolaborasi strategis ormawa. Terakhir harapan untuk Pemira semoga bisa berjalan dengan damai dan untuk PKN STAN diharapkan lebih mendengarkan mahasiswa dibarengi pemenuhan sarana dan prasarana yang lebih optimal. Gemasena: Gemakan Suara, Gelorakan Aksi Nyata, #G3makanperubahan!
Tambahan
untuk caption:
Mari kita berlayar bersama, di kapal perjuangan
Gemasena - Akbar dan Awan.
Kontributor :
Amellika Yutrisya dan Alvianty Sophiaputry
No comments:
Post a Comment