
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat menjadikan mudahnya gelombang budaya global
menjangkau kalangan muda Indonesia. Hallyu atau yang dikenal juga
sebagai Korean Wave, seperti K-Pop, K-Drama, hingga budaya kuliner dan
kecantikan Korea menjamur dan menjadi bagian dari gaya hidup keseharian anak
muda, khususnya Generasi Z. Sebagian besar dari Generasi Z Indonesia telah
mengikuti trend Korea dimana bukan lagi sebagai hiburan semata namun juga
identitas sosial baru.
Apa
itu Hallyu?
Hallyu
atau dalam bahasa Inggris disebut “Korean Wave” adalah suatu istilah
yang merujuk pada penyebaran budaya Korea Selatan ke berbagai belahan dunia,
termasuk indonesia. Budaya yang disebarluaskan seperti K-Drama, K-Pop,
Fashion atau Life Style, K-Beauty, Korean Food, dan dan
bahasa ataupun Budaya Tradisional.
Bukan Sekedar Musik dan Drama
Pertama kali masuknya gelombang Hallyu masuk ke
Indonesia melalui K-Drama awal 2000-an seperti Full House yang dibintangi
oleh Song Hye Kyo. Namun, seiring dengan keterbukaan media menjadikan ekspansi
yang menjangkau lebih luas.
Berbagai Grup K-Pop seperti BTS, Blackpink, hingga
NewJeans dimata mereka bukan lagi sebagai idola semata, namun juga ikon gaya
hidup. Penggunaan bahasa Korea juga mulai menyatu dalam kehidupan Gen Z,
kata-kata seperti oppa, daebak, dll seolah tak asing lagi diucapkan dan
mudah ditemukan di media sosial.
Ekspansi besar-besaran ditandai dengan
hadirnya K-Drama di berbagai platform penayangan global seperti Netflix, VIU,
dan Disney +, memperkuat dominasi budaya Korea. Penyajian cerita secara
menyentuh, kualitas visual yang memanjakan mata, dan nilai-nilai kehidupan yang
realistis memiliki tempat khusus di hati para penontonnya.
Gaya Hidup dan Konsumsi Produk Ikut Berubah
Menjadi
suatu hal yang menarik, dimana Hallyu tidak hanya mengubah selera hiburan,
tetapi juga cara berpenampilan dan pola konsumtif Gen Z Indonesia. Fashion ala
Korea yang dinilai minimalis seperti outfit kampus, gaya hijab Korea, hingga
makeup al idol Korea semakin banyak diikuti. Produk skincare dan kosmetik Korea
saat ini menjadi barang wajib dalam rutinitas harian dan didorong oleh trend
yang terus bermunculan.
Kebudayaan
yang ditampilkan dalam K-Drama seperti makan ramyeon dan tteokbokki bersama
teman, minum kopi, dan dekorasi kamar kerap kali menjadi aktivitas baru dan
menjadi bahan menarik untuk dibagikan pada platform media sosial. Hal ini membentuk
semacam gaya hidup ideal yang diidamkan oleh Gen Z Indonesia kebanyakan.
Kritik dan Kesadaran Baru
Namun, perlu kita sadari bersama bahwa Euforia
ini juga menimbulka pertanyaan: sampai di mana pengaruh budaya Korea yang
masuk, membentuk identitas sebagian besar Gen Z Indonesia? di balik segala
kekaguman terhadap budaya Korea, terdapat kekhawatiran bahwa Gen Z Indonesia
mulai melupakan dan menjauh dari kebudayaan lokal. Selain itu, muncul standar
kecantikan baru yang cenderung homogen: kulit purih, wajah tirus, dan
penampilan flawless. Hal ini dinilai dapat menimbulkan adanya tekanan
psikologis bagi para Gen Z yang belum memahami dan memaknasi pentingnya
mencintai diri sendiri dalam bentuk aslinya.
Budaya
K-Pop sebagai Cerminan Diri
Meskipun
begitu, terdapat hal positif yang tidak dapat kita pungkiri seperti semanagat
disiplin, kerja keras, dan kreativitas. Adapun tantangan yang dihadapi adalah
bagaimana Gen Z Indonesia dapat mengambil inspirasi dan melakukan penyaringan
dari Hallyu tanpa kehilangan jati diri budaya sendiri.
Mengidolakan
K-Pop bukan suatu masalah, menoton K-Drama sambil makan Kimchi ataupun Ramyeon
juga tak salah. Namun, akan lebih indah ketika disaat yang sama, Gen Z
Indonesia tetap mencintai budaya lokal dan tidak meninggalkannya, seperti
mengenakan batik, mendukung perfilm-an nasional, dan bangga sebagai jati diri
yang berasal dari Indonesia.
Gelombang
Hallyu boleh saja datang, namun akar budaya lokal tetap perlu dijaga
agar tidak tersapu ombak.
Lahirnya
Idol-Idol K-Pop yang Berasal dari Tanah Air Membawa Angin Segar Bagi Sektor
Pariwisata
Sebut saja Loudi (14U), Dita Karang (Secret
Number), Zayyan (XODIAC), Kim (VVUP), dan Carmen (Hearts2Hearts) idol SM
Entertainment pertama yang berasal dari Indonesia debut tanggal 24 Februari
2025 lalu. Apa dampaknya terhadap sektor pariwisata Indonesia? Tentu, tidak
dapat kita pungkiri bahwa mereka yang berkarir di industri tersebut turut serta
dalam mempromosikan dan mengenalkan kebudayaan Indonesia sehingga menjadikan
Indonesia lebih dilirik oleh dunia luar.
Berbagai kegiatan promosi juga
dilakukan di Indonesia seperti beberapa variety show besar juga banyak
yang mulai melirik Indonesia sebagai tempat syuting, atau bahkan sebagai tujuan
destinasi liburan. Hal ini juga dapat kita lihat bersama bahwa beberapa idol
K-Pop turut ramai mengunjungi Indonesia seperti Hyoyeon (Girls Generation) yang
terlibat kerap kali mengunjungi Bali dan bahkan menjadi suatu candaan netizen
“Hyoyeon sudah menjadi warga lokal Bali” karena saking seringnya mengunjungi
dan menampilkan rasa cintanya terhadap Bali.
Ambil
Kesempatan Positif dalam Trend Hallyu
Kita
sebagai Generasi penerus bangsa harus bijak dalam mengambil suatu tindakan,
gelombang Hallyu yang datang dapat diambil sebagai suatu kesempatan
positif dalam mengembangkan dan turut mempromosikan kebudayaan Indonesia. Hal
ini dapat dilihat dari ekspansi promosi yang dilakukan oleh “KOPIKO” dimana
terlihat di beberapa K-Drama sebagai salah satu sponsor.
Pentingnya
menyaring kebudayaan yang masuk dan bagaimana cara memanfaatkan perkembangan
trend untuk kepentingan bangsa.
Kontributor : Febrian Diva Karna
Referensi Gambar:
https://biz.chosun.com/entertainment/enter_general/2025/03/07/WKBHTZ5CJXPUBPZWBBFIU3MFHU/
https://rollingstoneindia.com/k-drama-flashback-full-house/
https://www.kompasiana.com/yohanesvian/5faa43a09b783029ed77a412/makan-mie-harus-berbunyi-sampai-keras
https://id.wikipedia.org/wiki/True_Beauty_%28seri_televisi_Korea_Selatan%29
https://www.insertlive.com/korea/20250310115041-191-361258/ini-yang-bikin-carmen-culture-shock-saat-awal-jadi-trainee-sm-entertainment
No comments:
Post a Comment