Data SKI Kementerian Kesehatan 2023 menunjukkan 5,5% anak muda usia 15-24 tahun mengalami gangguan mental. Sementara itu, survei BMC Medical Education 2023 menunjukkan 55,16% mahasiswa mengalami burnout tingkat ringan, 3,55% mengalami burnout serius, dan 1,28% mengalami burnout yang sangat serius.
Mahasiswa perlu mengenali tanda-tanda burnout agar dapat melakukan pencegahan. Gejala burnout dapat muncul secara emosional maupun fisik.
Secara emosional: kelelahan mental, kehilangan motivasi, mudah cemas, atau merasa putus asa.
Secara fisik: sulit tidur, sakit kepala, nyeri otot, hingga kelelahan yang terus-menerus.
Setelah menyadari terjadinya beberapa gejala tadi, mahasiswa perlu melakukan langkah penanganan agar bisa pulih dan menjalani aktivitas akademik dengan lebih seimbang. Lantas, bagaimana langkah untuk menghadapi gejala tersebut?
Beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan mahasiswa untuk menghadapi academic burnout di antaranya:
Time Management
Mengatur jadwal secara proporsional agar mengurangi penumpukan jadwal.
Teknik mindfulness dan relaksasi
Meluangkan waktu sejenak dari kegiatan belajar untuk melakukan kegiatan yang disukai dan melakukan meditasi mindfulness berupa pernapasan dalam atau yoga.
Mencari bantuan
Mencari bantuan dari keluarga, teman, atau tenaga profesional agar dapat memberikan perspektif baru dan dukungan emosional.
Dalam dunia perkuliahan yang penuh tekanan, mahasiswa perlu menjaga keseimbangan antara pencapaian akademik dengan kesehatan mental dan fisik. Academic burnout bukan kelemahan, tetapi tanda awal untuk bangkit melalui kesadaran dan strategi yang tepat.
Kontributor : Niken Kurniasih
Referensi
Liu, Z., Xie, Y., Sun, Z., Liu, D., Yin, H., & Shi, L. (2023). Factors associated with academic burnout and its prevalence among university students: a cross-sectional study. BMC medical education, 23(1), 317.
Rohmah, N. R., & Mahrus, M. (2024). Mengidentifikasi Faktor-faktor Penyebab Stres Akademik pada Mahasiswa dan Strategi Pengelolaannya. JIEM: Journal Of Islamic Education and Management, 5(1), 36-43.
Sagita, D. D., Daharnis, D., & Syahniar, S. (2017). Hubungan self efficacy, motivasi berprestasi, prokrastinasi akademik dan stres akademik mahasiswa. Jurnal Bikotetik (Bimbingan Dan Konseling: Teori Dan Praktik), 1(2), 43-52.
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/laporan-tematik-ski/
https://www.fimela.com/lifestyle/read/5947028/7-sikap-agar-bangkit-lagi-saat-merasa-kehilangan-semangat-hidup
Keren
ReplyDelete