menu melayang

Rabu, 13 Oktober 2021

WEBINAR ENTREPRENEURSHIP FROM WHY TO WHY NOT

 

Sesi diskusi dan tanya jawab webinar Enterpreneur From Why To Why Not.

Tangerang Selatan, Media Center PKN STAN – Keluarga Mahasiswa Sumatra Utara (KMSU) PKN STAN menyelenggarakan webinar dengan tema “Enterpreneur From Why To Why Not” pada tanggal 10 Oktober 2021 lalu. Webinar ini dilaksanakan secara daring melalui media Zoom Meeting dan dimeriahkan oleh kurang lebih 400 peserta dari PKN STAN maupun luar PKN STAN. Acara ini menghadirkan Agung Widodo, narasumber yang juga merupakan alumni PKN STAN dan menjadi enterpreneur sejak usia muda.

Webinar yang diselenggarakan oleh KMSU ini bekerjasama dengan BEM PKN STAN. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC dan sambutan ketua KMSU, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua BEM PKN STAN. Cukup banyak mahasiswa PKN STAN yang ingin menjadi entrepreneur. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah mahasiswa PKN STAN yang mendaftarkan usahanya di Lapak Staners. Lapak Staners merupakan platform penjualan online yang diinisiasi oleh Kementerian Minat Bakat BEM KM PKN STAN. Oleh karena itu KMSU berkolaborasi dengan BEM PKN STAN berinisiatif untuk mengadakan webinar dengan tema ini.

Memasuki acara inti, Bang Agung selaku narasumber menyampaikan beberapa materi serta tips and tricks bagi anak muda yang sudah memiliki bisnis maupun ingin memulai bisnis sendiri. Bang Agung menyampaikan “smart millennial adalah mapan di usia muda, mandiri di usia tua”. Selain itu, narasumber juga menekankan untuk melihat suatu peluang bisnis, maka harus memanfaatkan keahlian yang ada. Investasi paling tinggi adalah investasi ilmu. Artinya jangan malu untuk berguru kepada siapapun yang memang memiliki keahlian di bidang tersebut untuk meningkatkan keahlian yang dimiliki.

Selain memberikan motivasi untuk memulai bisnis, Bang Agung juga memberikan tips untuk dapat mempertahankan bisnis yang telah dijalani. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh entrepreneur agar bisa beradaptasi antara lain menganalisa situasi dan segera beradaptasi dengan lingkungan, memaksimalkan penggunaan media sosial untuk memasarkan produk, serta memberikan ciri khas tertentu agar produk dapat lebih mudah dikenal masyarakat. Para peserta juga diharapkan dapat melihat peluang di berbagai tempat, tidak hanya terpatok di daerah padat penduduk seperti Jawa. “Bahagia itu bukan di Jawa, tapi di jiwa”, tegas Bang Agung.

Setelah menyimak pemaparan materi dari narasumber, peserta webinar diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab. Selain itu, peserta juga bisa berkonsultasi langsung dengan narasumber atas permasalahan yang sedang dihadapi seputar bisnis. Acara diakhiri dengan ice breaking berupa kuis terkait dengan webinar yang telah dilaksanakan dan sesi foto bersama.

Reporter: Sri Mulyani dan Mega


Related Post

Back to Top

Cari Artikel