Pemira 2.0 sebagai Panji Pembaharuan


         Setelah melalui berbagai polemik yang ada, tonggak harapan baru kini telah terpancang seiring dilaksanakannya pemungutan suara pada Pemilihan Raya (Pemira) 2.0 di PKN STAN pada Kamis, 16 Januari 2020. Disebut sebagai Pemira 2.0 karena Pemira tersebut merupakan pelaksanaan ulang dari serangkaian kegiatan Pemira 2019 akibat adanya penetapan SKEP No. 20 tentang Pemira Susulan oleh Panitia Pemilihan Raya (PPR).

           Pesta demokrasi ini diselenggarakan di tiga TPS berbeda, yakni Aula Gedung F untuk mahasiswa Jurusan Manajemen Keuangan, Gedung G untuk mahasiswa Jurusan Akuntansi dan Kepabeanan dan Cukai, serta Gedung J (J106-J107) untuk mahasiswa Jurusan Pajak. Tiap mahasiswa memiliki tiga hak pilih, yaitu untuk memilih pasangan calon (paslon) Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan masing-masing, Badan Legislatif Mahasiswa, dan paslon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa PKN STAN.

           Kemudian, hal yang paling mencolok pada Pemira 2.0 adalah terkait mekanisme pelaksanaannya. Apabila pada Pemira tahun-tahun yang lalu menggunakan metode manual, Pemira tahun ini menggunakan sistem e-voting.


           Ketika memasuki TPS, panitia akan memeriksa tangan mahasiswa yang hendak menggunakan hak pilihnya. Hal ini ditujukan agar tidak ada mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya dua kali. Setelah dilakukan pemeriksaan singkat, mahasiswa diarahkan menuju tempat absensi kehadiran untuk scanning KTM. Selanjutnya, mahasiswa dipersilahkan untuk duduk sembari menunggu antrean. Tiba memasuki giliran, mahasiswa akan diberikan secarik kertas berisi ID dan password untuk log in ke aplikasi Pemira, atau juga dapat melalui scanning barcode yang tersedia di bagian bawah kertas. Setelah berhasil masuk ke dalam sistem, mahasiswa dapat memilih bakal calon yang hendak dipilihnya dengan meng-klik lingkaran kecil di bawah foto bakal calon.


           Begitu selesai memilih, mahasiswa dapat menekan tombol finish dan sistem akan melakukan log out otomatis dalam hitungan detik. Terakhir, mahasiswa yang telah memilih harus mengembalikan secarik kertas tadi dan mencelupkan jarinya ke dalam tinta sebagai bukti telah menggunakan hak suaranya.


           Adapun hasil perolehan suara sah paslon Presiden dan Wakil Presiden PKN STAN adalah paslon Lukman Nulhakim dan Ardiansyah Dwi Prasetyo berada di posisi pertama dengan jumlah suara 3557 suara (62,56%), kemudian disusul Rendra Rezki Purwandani dan Nur Bandarulloh dengan jumlah suara 2002 suara (35,21%), dan abstain sebesar 127 suara (2,23%).

           Selanjutnya, hasil perolehan suara sah paslon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi yaitu di posisi pertama Mohammad Reza Aulia dan Muhammad Ariq R.W. sejumlah 1831 suara (73,24%), disusul Bernardus Marcello M. dan Dimasaka Nur P. sebanyak 556 suara (22,24%), dan abstain sebesar 127 suara (2,23%). Pada hasil perolehan suara sah paslon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pajak yaitu Muhamad Rizky Ramadhan dan Akbar Anugrah P. sejumlah 802 suara (52,87%), disusul Alifan Bayu M. dan M. Alkhilal Ramadhoni sebanyak 688 suara (45,35%), dan abstain sebesar 27 suara (1,78%).

           Sedangkan, hasil perolehan suara sah pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Kepabeanan dan Cukai yaitu di posisi pertama Ahmad Fauzi dan Valentinus E. R. C. sejumlah 307 suara (64,09%), disusul Rizki Fajardinata dan Jalal Maulana R. sebanyak 162 suara (33,82%), dan abstain sebesar 10 suara (2,09%) serta hasil perolehan suara sah pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Keuangan yaitu Aan Tri Fahtiar dan Diftania Fika M. sejumlah 575 suara (48,32%), disusul Hadid Riswandha M. dan Andika Adhi P. V. W. sebanyak 571 suara (47,98%), dan abstain sebesar 44 suara (3,70%).

           Untuk calon anggota Badan Legislatif Mahasiswa Daerah Pemilihan Jurusan Akuntansi terpilih sebanyak 10 mahasiswa, Jurusan Pajak sebanyak 7 mahasiswa, Jurusan Kepabeanan dan Cukai ada 2 mahasiswa, dan Jurusan Manajemen Keuangan sejumlah 4 mahasiswa.

           Dengan lahirnya para pemimpin baru diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik di Kampus Ali Wardhana ini ke depannya. Begitu pula dengan pelaksanaan Pemira di tahun berikutnya agar lebih memperketat peraturannya supaya tidak ada celah hukum yang dapat menimbulkan kendala dalam pelaksanaannya. Terlebih dalam memperjelas timeline pelaksanaan serta semakin giat mengaungkan pesta demokrasi tahunan ini agar para mahasiswa dapat mengenali lebih jauh calon-calon pemimpin mereka.

Kontributor : Angga, Wilna, Rosyi



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.