BEM
KM PKN STAN melakukan pendistribusian jas almamater bagi mahasiswa tahun 2018
yang terbagi menjadi dua batch. Batch 1 terdiri dari Prodi D-1
Kebendaharaan Negara, D-1 Pajak, D-1 Bea dan Cukai, D-3 Bea dan Cukai dan D-3
Manajemen Aset. Sedangkan batch 2
terdiri dari D-3 Kebendaharaan Negara, D-3 Akuntansi, D-3 Pajak, dan D-3
Penilai. Rencananya pembagian batch 1
dilaksanakan pada 15-16 Maret 2019, sedangkan batch 2 dilaksanakan pada 22-23
Maret 2019. Pendistribusian ini dilaksanakan di Student Center Sarmili pada
pukul 08.00-12.00 WIB. Akan tetapi, pada kenyataanya masih ada jadwal pendistribusian blue jacket pada 24 Maret 2019 pukul 10.00-14.00 WIB yang kemudian
juga ditunda dengan alasan kendala teknis.
Pengadaan
jas almamater merupakan program kerja dari Kementrian Keuangan BEM
KM PKN STAN 2018. “Jadi di Kementerian
Keuangan itu ada proker yang namanya pengadaan
jas almamater dan pengumpulan iuran mahasiswa, pihak yang bertanggung jawab itu
BEM khususnya pihak kementerian keuangan. Lalu, pihak yang terlibat
kebetulan panitia gabungan, gak hanya
dari BEM saja tapi juga dari BLM,” ucap Oky, selaku Menteri Keuangan BEM
KM PKN STAN 2018. Pengadaan jas almamater ini dari iuran setiap mahasiswa, dibebankan kepada mahasiswa Diploma 1 sebesar 80
ribu dan untuk Diploma 3 sebesar 240 ribu. Iuran tersebut digunakan untuk
kegiatan yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa di PKN STAN. Perbedaan iuran
antara Diploma 1 dan Diploma 3 didasarkan pada prinsip keadilan “Teman-teman D-1 kan
hanya merasakan kegiatan kampus selama setahun, beda dengan teman-teman D-3 yang 3 kali lebih lama,”
terang Oky. BEM bekerjasama dengan BLM untuk perhitungan nominal iuran
kemahasiswaan. Pihak BLM terutama di Komisi
Keuangan berkepentingan membuat rancangan
pendapatan untuk periode anggaran berikutnya, oleh karena itu pihak BLM lebih
condong kepada program kerja iuran mahasiswa, namun untuk pengadaan jas
almamater ini pihak BEM dan BLM ikut andil dalam pengadaannya.
Pendistribusian
jas almamater
tahun ini mengalami sedikit keterlambatan, panitia berjanji mendistribusikan
pada 1 Maret 2019, realisasinya baru di minggu ketiga bulan Maret. Keterlambatan
ini murni bukan dari panitia pengadaan, melainkan dari pihak vendor di mana
mereka menyatakan bahwa beberapa detail harus dilengkapi, seperti
kancing dibuat berlogo PKN
STAN. Pendistribusian yang dibagi menjadi beberapa batch ini telah sesuai dengan kontrak di awal perjanjian pengadaan,
selain itu dikarenakan tempat yang tidak memadai untuk melakukan pembagian
dalam satu kali distribusi.
Tahun
ini BEM KM PKN STAN tidak mengadakan lelang
tender untuk pengadaan jas almamater. “Alasannya yang pertama jelas karena
tidak ada aturan mewajibkan kita melakukan tender, jadi semoga teman-teman
mahasiswa mengerti bahwa kita tidak mengadakan tender bukan karena tidak
transparan tapi karena tidak ada aturannya dan juga masalah waktu,”
ucap Menteri Keuangan BEM KM PKN STAN. Meskipun begitu, vendor yang digunakan
di tahun ini berdasarkan dengan pemenang tender tahun lalu yaitu PT Dekatama
Centra.
Harapan
dan saran dari penanggung jawab pengadaan jas almamater dan iuran kemahasiswaan
adalah lebih baik mengadakan Open Recruitment karena tahun ini panitia
yang terbentuk spontan,
hanya antara BEM dan BLM. Selain itu, dari sisi eksternalnya harus tetap
dilaksanakan lelang tender agar lebih transparan. “Idealnya harus ada
tender ya karena lebih transparan dan untuk menghilangkan anggapan kita memihak
ke satu vendor, itu bahaya. Kalau anggapan mahasiswa gitu, nanti gak
ada yang beli jas almet, atau ada yang beli jas almet tapi gak percaya
sama kita, bisa jadi omongan dan terjadi hubungan yang tidak baik. Kalau ada lelang
teman-teman mahasiswa bisa dilibatkan,” tutur Oky.
Setelah
pendistribusian selesai, pihak BEM KM PKN STAN akan menyebarkan kuisioner
berisi form komplain untuk mahasiswa yang mendapat jas almamater tidak sesuai
dengan pesanan, seperti
kancing yang lepas.
Salut untuk BEM dan BLM PKN STAN yang bekerjasama dalam pengadaan dan
pendistribusian ribuan jas almamater.
(Safira
Nurdianah R dan Ainun Mardhiyah D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar