Masa kampanye telah dimulai. Para
pasangan calon (paslon) beradu untuk menjaring suara mahasiswa, salah satunya
melalui Mimbar Bebas. Senin (2/12), diselenggarakan Mimbar Bebas pertama untuk paslon
Ketua dan Wakil Ketua Keluarga Mahasiswa Pajak (KMP) di bendungan PKN STAN
mulai pukul 16.00 hingga 17.00 WIB. Rangkaian pelaksanaan Mimbar Bebas ini
dimulai dengan pemaparan visi dan misi para paslon, tanya jawab dengan audiens,
dan ditutup dengan closing statement
dari tiap paslon. Paslon nomor urut satu adalah Muhammad Rizky Ramadhan dan Akbar
Anugerah Pratama, sedangkan paslon nomor urut dua adalah Alifan Bayu
Mandanggoro dan M. Alkhilal Ramadhoni.
Setelah penyampaian visi misi,
sesi tanya jawab dimulai dengan pertanyaan dari salah satu mahasiswa D-3 Pajak
Alih Program yang menanyakan tentang bagaimana kiat mengajak mahasiswa Alih
Program (AP) untuk lebih aktif dan program apa yang paslon tawarkan untuk
memaksimalkan kehadiran mahasiswa AP dalam hal pembekalan terhadap mahasiswa
reguler. Mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu, paslon nomor urut satu
menyampaikan bahwa program kerja mereka terkait hal itu adalah rapat
koordinasi. Rapat koordinasi tersebut akan melibatkan seluruh angkatan, baik
regular maupun AP. Dengan adanya rapat koordinasi, diharapkan bisa saling sharing dan diskusi tentang masalah juga
pengalaman mahasiswa AP. Program ini mirip dengan program yang sudah dijalankan
di kepengurusan KMP sebelumnya, yaitu program kakak mentor.
“Untuk tahun kemarin sudah sangat
baik namun memang ada potensi yang bisa dikembangkan lagi dan kami akan
mengembangkan potensi tersebut,” tambah paslon
nomor satu.
Di sisi lain, paslon nomor urut
dua mengenalkan program unggulan mereka, Tax
Carrier Path, untuk mengatasi permasalahan mengenai keterlibatan mahasiswa AP
secara spesifik. “Kami mendapat insight dari
kakak-kakak AP, mereka sangat ingin berkontribusi juga dalam KMP, tetapi perlu
ditambah lagi. Kakak-kakak AP ini ingin dekat juga dengan adik-adiknya. Dari insight tersebut, kami punya program
unggulan, yaitu Tax Carrier Path,
untuk mahasiswa reguler dengan tujuan terfokus pada keprofesian yang tidak
didapat di kelas. Contoh, bagaimana alur bekerja di KPP. Di sini kami membutuhkan
peran kakak-kakak AP,” tegas paslon nomor dua.
Selain Tax Carrier Path, paslon nomor
dua juga mengajukan pengadaan LKS sesuai dengan salah satu misi mereka
terkait simultax plus. “Hal ini
berawal dari keresahan kami karena waktu SMA kita ada LKS, dibawa ke publik
setuju. Ketika kami berdialog dengan kaprodi, beliau sangat mendukung dan
optimis bahwa dosen akan membantu untuk pengadaan bank soal. Kami masih membuka
aspirasi untuk perilisan atau pengadaannya akan softfile atau hardfile
karena semuanya ada plus dan minus-nya sendiri,” jawab paslon nomor dua
menanggapi pertanyaan salah satu audience
terkait sistem simultax plus.
Terakhir, masing-masing paslon
memberikan closing statement mereka.
“KMP di sini tidak hanya kami berdua, tapi KMP
adalah kita semua, mahasiswa/i jurusan pajak seutuhnya. KMP tidak hanya bisa
berjalan dengan pengurusnya saja tapi dengan seluruh mahasiswa jurusan pajak.
Kami yakin teman-teman di sini tidak hanya mau perubahan tapi juga mau merubah
jurusan pajak ke arah yang lebih baik lagi. Maka dari itu, untuk jurusan kita
mari bekerja sama, satukan pikiran, semangat, dan suara kita demi pajak satu
jiwa,” tutup paslon nomor satu.
Senada dengan closing statement paslon nomor satu,
paslon nomor dua juga menegaskan bahwa mereka tidak bisa melaksanakan semua program
mereka sendiri, butuh dukungan dari semua elemen dan kekuatan mahasiswa jurusan
Pajak.
“Di jurusan Pajak ada banyak
elemen dan kekuatan. Kita harus bisa menyatukan kekuatan itu. Siapa yang bisa
menyatukan? Ya kita semua. Jadi di sini kami mengajak teman-teman semua untuk
berjuang demi jurusan pajak. Siapapun yang menang nanti, mari kita dukung dan
tetap support juga kontrol program
yang ada,” tambah paslon nomor dua.
Kontributor: Surono,
Wilna Liana Az Zahra, Raisha Andini, Annisa Rahmi Pusparini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar